Upaya Peningkatan Kompetensi Siswa
Melalui Pembelajaran Inovatif
Oleh :
Rully Andarini
Mengajar bukan semata menceritakan bahan pembelajaran kepada siswa. Dan
juga bukan merupakan konsekuensi otomatis penuangan ke dalam benak siswa. Namun
belajar memerlukan keterlibatan mental dan perbuatan siswa itu sendiri. Penjelasan dan pemeragaan dari guru semata tidak akan membuahkan
hasil belajar yang optimal. Hasil belajar yang optimal hanya akan diperoleh
jika proses pembelajaran yang dilakukan banyak melibatkan siswa untuk
beraktifitas serta mengembangankan kreatifitas yang dimiliki siswa secara
optimal.
Bagaimanakah caranya membuat proses pembelajaran yang aktif dan kreatif? Proses pembelajaran akan menjadi aktif jika siswa
terlibat langsung dalam penyelesaian semua masalah yang diberikan oleh gurunya.
Dalam prosesnya siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduknya, bergerak
leluasa dan berfikir keras, mengkaji gagasan, memecahkan masalah , dan
menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.
Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, siswa perlu mendengarnya,
melihatnya, mengajukan pertanyaan tentang kompetensi yang sedang dibahas serta
membahasnya dengan orang lain. Dan bahkan tidak cukup saja, melainkan siswa
perlu mengerjakannya yakni menggambarkan sesuatu dengan caranya sendiri,
menunjukkan contohnya, mencoba mempraktikkan keterampilannya, dan mengerjakan
tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.
Kita tahu bahwa siswa bisa belajar dengan sangat baik jika
mempraktikkannya, namun bagaimana caranya kita bisa menggalakkan belajar aktif
dan kreatif? Semua permasalahan ini dapat dijawab dengan menerapkan pendekatan
pembelajaran yang inovatif.
Bentuk Pembelajaran inovatif dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan,
diantaranya dengan menggunakan Pendekatan kontekstual atau sering disebut
dengan istilah Contextual
Teaching and Learning (CTL), dan
Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM).
Pembelajaran inovatif adalah proses pembelajaran yang dirancang oleh guru
dengan menerapkan beberapa metode dan teknik dalam setiap pertemuan. Untuk bisa melakukan pembelajaran yang inovatif guru dituntut mempunyai
wawasan yang luas dalam hal metode pembelajaran. Jika hal ini tidak dimiliki
oleh seorang guru maka pembelajaran tidak menutup kemungkinan mengarah ke
pembelajaran ”tradisional” (ceramah, tanya jawab, diskusi).
.jpg)
Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Evektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) adalah merupakan
salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan multi
metode, multi media dan melibatkan multi aspek (logika, praktika, estetika, dan
etika). Oleh sebab itu dalam proses pembelajarannya dapat memanfaatkan
lingkungan sekitar, sehingga proses pembelajarannya tidak hanya dilakukan di
dalam kelas melainkan dapat juga di luar kelas.
Kualitas mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh bagaimana proses
pembelajaran yang dilakukan guru terhadap para siswanya. Pembelajaran yang
monoton dirasakan membosankan bagi siswa. Untuk mengatasi hal tersebut proses
pembelajaran yang inovatif sangat diperlukan.
Pendekatan kontekstual dan PAIKEM merupakan contoh pendekatan pembelajaran
inovatif. Pendekatan ini hanya dapat dilakukan jika guru mempunyai dedikasi dan
kreatifitas yang tinggi, jika dua sikap ini tidak dimiliki oleh guru maka
sangat mustahil proses pembelajaran dapat dilakukan dengan baik. Pendekatan ini
juga menuntut siswa untuk selalu aktif, kreatif, dan inovatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar