Pengertian Media Pembelajaran
Oleh: Reni Rahayu S.
Media berasal dari kata “Medium”
yang berasal dari bahasa latin “Medius” yang berarti “tengah” atau “sedang”.
Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi
(pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan (Latuheru, 1988:9).
Menurut McLuhan (dalam Sihkabuden, 1985:2) media merupakan suatu sarana atau
channel sebagai perantara antara pemberi pesan kepada penerima pesan. Blacks
dan Horalsen (dalam Sihkabuden, 1999:1) juga mempunyai pendapat tentang media.
Menurut mereka, media adalah saluran komunikasi atau medium yang digunakan
untuk membawa atau menyampaikan suatu pesan dimana medium itu merupakan jalan
atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunitor ke komunikan image.
Dengan berpedoman pada pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa media adalah suatu alat atau sarana atau perangkat. Dalam hal
ini bisa berupa software atau hardware. Perangkat lunak (software) berisi pesan
atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan.
Sedangkan peralatan atau perangkat keras (hardware) sendiri merupakan sarana
untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung.
Definisi pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya
untuk membelajarkan pebelajar. mssembelajarkan berarti usaha untuk membuat
seseorang belajar. Dalam upaya pembelajaran terjadi komunikasi antara pebelajar
dengan guru, pembelajar atau pengajar. Proses ini merupakan bagian proses
komunikasi antar manusia (dalam hal ini adalah antara pebelajar dan
pembelajar).
Maka dari kedua definisi tersebut maka dapat
diartikan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat pebelajar yang menjurus kearah
terjadinya proses belajar. media pembelajaran menempati posisi yang cukup
penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran.
Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi
juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah
komponen integral dari sistem pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, media
memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima
(siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima
dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan
interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui
berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam
proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam
Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut:
a. Kemapuan
fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu
obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar,
dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan
dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
b. Kemampuan
manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan
berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah
ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
c. Kemampuan
distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam
satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.
Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut (Santyasa, 2007):
a. Verbalisme,
artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini
terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah),
siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.
b. Salah
tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh
siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara
lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan,
model, dan sebagainya.
c. Perhatian
tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain, gangguan
fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa
melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa
variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru.
d. Keempat,
tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan
psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak
terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya
konsep.
Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan
untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan
berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses
pembelajaran. Secara rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut (Santyasa, 2007):
a. Menyaksikan
benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan
gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat
memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
b. Mengamati
benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya,
atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan
kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
c. Memperoleh
gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung
karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau
terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh
gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan
slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebaginya.
d. Mendengar
suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya, rekaman
suara denyut jantung dan sebagainya.
e. Mengamati
dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar
ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa dapat
mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
f. Mengamati
peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati. Dengan
slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus,
pertempuran, dan sebagainya.